03 October 2014

Ulah Bangga Jadi Urang Sunda

Maaf bila judul posting saya lagi-lagi diskriminatif. Tapi tunggu dulu, ini masalah besar, masalah punah atau lestarinya sebuah budaya, yaitu budaya sunda.

Sebuah kebudayaan muncul dari mengkristalnya hasil daya, pikir, karsa, dan karya sebuah masyarakat. Dan salah satu komponen budaya itu adalah bahasa.

Bahasa sunda sebagai salah satu bahasa dengan tingkat tata bahasa yang cukup rumit, agaknya mulai kehilangan cahayanya. Mulai redup digempur arus modernisasi, globalisasi, urbanisasi, dan alayisasi. Saya yang pada tahun 2004 harus memaksakan menggunakan bahasa sunda loma pada masyarakat di sekitar Cikarang Selatan, kini harus belajar bahasa Jawa di tempat yang sama dengan 10 tahun yang lalu.

Bukan itu saja. Pemakain kata-kata serapan juga makin merusak keindahan dan keagungan bahasa sunda.

Hal paling aneh justru terjadi di ibu kota provinsi urang sunda. Beberapa teman yang dari CV nya tidak pernah ngumbara  keluar kota Bandung. Mereka yang medok logat sunda khas Bandungnya sudah tingkat dewa, ternyata menolak diajak ngobrol menggunakan bahasa sunda. "Ah, jangan pake sunda lemes atuh, bisi tipaletot"

Ngamumule bahasa ini tidak sulit, cukup aplikasikan saja dalam kehidupan kita. Seperti apa yang dilakukan Ceu Popong Otje Djundjunan dalam sidang DPR 1-2 Oktober 2014 lalu. Bila kita tidak yakin pada 100% kemampuan kita berbahasa sunda, maka cukup sisipkan saja sebanyak mungkin kosa kata yang kita ketahui dalam ucapan sehari-hari. Yang terpenting adalah membiasakan diri dengan bahasa  sunda.
.................................
.................................

Pada akhirnya kita akan menemukan bahwa melestarikan budaya itu sama sekali tidak sulit, terlebih pada bahasa, yang konon setiap hari ada 1 kata dalam bahasa sunda yang hilang baik karena banyaknya  urang sunda yang meninggal dunia, atau karena barang/ sifat dari kata tersebut sudah tidak terpakai lagi seperti song-song dan etem.

Tidak ada kata sulit untuk menjadi urang sunda, ulah bangga jadi urang sunda

No comments: