02 October 2014

Reueus ka Ceu Popong

Kehilangan kesempatan melihat secara langsung sidang paripurna DPR-RI, seperti baru sekarang merasa penyesalan yang begitu besar, apa lagi sidang tersebut dipimpin oleh Ceu Popong, tokoh Sunda yang tetap nyunda di depan jutaan pasang mata di seluruh dunia. 

Sempat tinggal 5 tahun di Bandung, membuat saya mengenal beberapa tokoh Sunda, yang awalnya sudah pernah saya dengar, maupun yang tidak pernah saya dengar. Ceu Popong salah satunya, Istri mantan Bupati Bandung periode 1971-1976 ini selalu menghiasi salah satu tv lokal bandung dalam program Ngawangkong Sareng Ceu Popong (Ngobrol bersama Ceu Popong). 

Saya masih ingat betul tayangan pertama yang saya tonton adalah tema tentang Bupati-bupati Bandung sejak jaman Belanda sampai Dada Rosada (saat itu). Acara tersebut menjadi sangat menarik bagi saya karena beliau selalu memasukkan kalimat-kalimat sunda yang seringkali asing bagi saya yang besar di Bekasi. 

Tayangan rekaman sidang DPR-RI yang saya lihat cuplikannya di KompasTV tadi pagi lah yang membuat saya sangat merasa menyesal tidak melihatnya secara langsung. Saya tidak peduli akan apa yang dilakukan para anggota DPR yang lain, yang saya sesali adalah tidak melihat secara langsung gaya kepeminpinan wanita bergelar Doktor (HC) alumnus Pendidikan Bahasa Sunda IKIP Bandung (sekarang UPI) ini. Saya rindu melihat para inohong sunda bisa menjadi pemimpin, saya rindu logat sunda mendunia seperti logat para serdadu  Majapahit, .... maaf, saya terlalu Chauvinist....
berikut cuplikannya untuk anda.




Sebagai salah satu wanita yang paling lama berkiprah di DPR-RI (5 Periode), saya kelak akan sangat mendukung bila beliau diangkat menjadi Pahlawan Nasional

No comments: