22 October 2014

kabel

Tertipu, setiap bikin posting selalu muncul angka 8 di statistik pembaca, padahal belum ada seorangpun yang membaca... bahkan sekarang nambah jadi 11

Masih Ada Kemungkinan Orang Indonesia Keturunan Manusia Purba

Sejak "diajari" sejarah manusia prasejarah di SMP pada kurikulum 1994, pertanyaan yang selalu menggantung dipikiran saya adalah bagaimana cara menemukan makam/ tempat matinya manusia yang dijuluki manusia purba itu? bukankah mereka tidak pernah membuat batu nisan sebagai penanda lokasi penguburan.
Sebagai muslim, jujur saja waktu itu saya tidak terlalu respek pada BAB manusia purba tersebut, sampai pada akhirnya saya mengalami masa paceklik "jam mengajar", dan dipaksa untuk mengajarkan kompetensi yang sama, yaitu manusia Prasejarah. 

Pertanyaan lama pun bersemi kembali, tentang betapa hebatnya para arkeolog bisa menemukan makam yang terpendam selama jutaan tahun walau tanpa batu nisan. Setelah membaca beberapa buku pelajaran, akhirnya dengan sendirinya jawaban itu muncul tentang bagaimana caranya melakukan penggalian sehingga lokasinya tidak meleset terlalu jauh.

Hampir semua manusia purba di Indonesia yang ditemukan di jaman penjajahan Belanda berlokasi di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, di tebing-tebing yang dulu merupakan aliran sungai yang tersedimentasi sehingga mengubur apapun yang terjebak di dalam aliran lumpurnya. Mengering dengan baik di musim kemarau, dan bertambah tebal di musim penghujan, ingat lagu Bengawan Solo versi Gesang.

Lalu mengapa di pinggir sungai? bukannya di tengah hutan yang penuh tumbuhan dan hewan yang bisa dimakan? Manusia dan binatang adalah makhluk yang paling tidak tahan terhadap haus, bahkan manusia bisa mati dalam waktu 3 hari tanpa cairan yang masuk ke dalam tubuhnya. manusia purba pun tentu perlu minum, sungai pasti menyediakannya, pohon pun akan tumbuh selalu menghijau bila tumbuh di tepian sungai, dan binatang pun akan selalu datang ke tepian sungai untuk minum. Sehingga secara strategi bertahan hidup alias Surviving, manusia purba telah berhasil menemukan lokasi yang sangat strategis untuk mendapatkan makanan, gabungan dari air, pohonan yang tidak pernah meranggas, dan hewan hutan yang mudah ditangkap/ dijebak di tepian sungai.

Manusia akan berusaha tinggal sedekat mungkin dengan tempatnya mencari rejeki bukan? begitu pula dengan manusia purba. Sejak menemukan kenyataan bahwa tepian sungai merupakan tempat ideal untuk mencari makan, maka mereka akan berusaha untuk mencari/ membuat tempat tinggal di sekitar lokasi tersebut. Maka, kemungkinan bagi mereka untuk "meninggal" di tempat tersebut juga cukup besar... brilian sekali para arkeolog itu. 

Tempat kedua yang merupakan lokasi Favorit untuk mencari bukti peninggalan manusia porba adalah gua-gua alam dan cerukan tanah buatan di tepi tebing pinggir sungai (abris sous roche), karena kemungkinan besar manusia purba akan tinggal di tempat seperti ini.

Beberapa indikator dari keberadaan kehidupan manusia di masa lalu adalah adanya bukti kehidupan, bila lokasi kemping pernah didatangi orang beberapa hari yang lalu adalah dengan melihat adanya sisa api unggun yang abunya masih berkumpul belum tersiram hujan/ angin, maka mengetahui apakah manusia purba pernah hidup di dalamnya juga dengan melihat peninggalannya. Manusia adalah makhluk berakal, dengan akalnya, manusia yang tidak punya rahang dan taring besar juga cakar, bisa menggunakan alat untuk memotong hewan besar, bisa memecahkan cangkang kerang, dan membunuh hewan yang berlari lebih kencang. Maka, tinggal cari saja apakah ada alat-alat tersebut yang tersisa.
Lalu, dengan memiliki tempat tinggal, manusia tidak akan seperti hewan yang akan makan di tempat mereka menemukan makanan, tetapi dibawa pulang dan memakannya di "rumah", kemudian, karena tidak adanya tong sampah dan tukang sampah keliling, maka mereka membuang dan menumpuk sampahnya di salah satu sudut tempat tinggalnya, bahkan bila lama tinggal di suatu tempat, maka makin tinggi pula tumpukan sampahnya, bahkan bisa menggunung, dan memfosil menjadi batu. Coba perhatikan, kebiasaan manusia purba dalam "menyampah"
lokasi Kjokkenmoddinger di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan Kep. Riau

Manusia purba jenis Meganthropus Paleojavanicus dan Pitecanthropus Erectus disinyalir sebagai pelaku penumpukan sampah dapur tersebut. Lokasi lain yang tidak kalah menarik perhatian para arkeolog adalah penemuan Kjokkenmoddinger di kawasan perbukitan kars di Bandung Jawa Barat.

Apa hal yang paling menarik dari tulisan ini?

Mendarahdagingnya kebiasaan manusia purba pada masa lalu, juga bisa kita jadikan petunjuk sebagai kemungkinan nenek moyang kita adalah manusia purba. Kebiasaan untuk tinggal dan mencari makan tidak jauh-jauh adalah satu kebiasaan manusia purba yang bertahan hingga kini. Dan yang paling kuat gen "kemanusiapurbaannya" adalah kebiasaan mengumpulkan sampah sisa makannya dan membuangnya di sembarang tempat  merupakan keseharian manusia di Indonesia.
Buktinya? cerita seorang TKI yang menjadi petugas kebersihan di arab saudi menyebutkan, ciri khas suatu tempat pernah dikunjungi orang-orang dari Indonesia (padahal mereka jamaah umroh/haji) adalah adanya kjokkenmoddinger alias sampah yang berserakan atau ditumpuk di satu sudut yang bukan tempatnya.
Jadi bukan kah hal tersebut bisa dijadikan indikator kuat bahwa manusia di Indonesia memang keturunan manusia purba, karena setahu saya, yang namanya Nabi Adam, sangat menghargai alam, apalagi orang Islam yang merupakan ummat dari Nabi paling mulia di muka bumi ini, telah dicontohkan untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Sedangkan perilaku sebagian besar masyarakat Indonesia sangat jauh dari sifat dan sikap yang dicontohkan nabi Adam A.S dan Nabi Muhammad SAW. Coba perhatikan ketiga gambar ini,
Ba'da shalat Id

Ba'da shalat Id di lapangan

Buka Bersama? Koq di luar terang

Lalu yang lain bagaimana? Perhatikan ini juga

Makan Jalur

Opo Iki?

Gunung Sampah

Rombongan habis makan siang

Pesta Rakyat Jokowi

Pesta Rakyat Jokowi
Sudah lihat gunungan sampah tadi? itulah indikasi kuat bahwa orang Indonesia turunan Manusia Purba, karena turunan Nabi Adam A.S apalagi ummat Nabi Muhammad SAW sangat mencintai kebersihan.

15 October 2014

Demokrasi (Tidak) Memiliki Wajah

Demokrasi menurut C.F. Strong 

adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

Secara awam demokrasi bisa diartikan sebagai pemerintahan yang berasal dari kehendak rakyat melalui perwakilan, lalu wakil itu menjalankan pemerintahan sesuai keinginan rakyat, dan hasilnya harus memberikan keuntungan kepada rakyat.

Pertanyaan besar setiap sistem demokrasi adalah rakyat yang mana yang memiliki hak tersebut? Jangankan sebuah negara yang dihuni jutaan orang, dalam sebuah keluarga yang hanya dihuni 2-10 orang saja perbedaan pendapat dan keinginan sangat jelas terlihat.

Menjawab pertanyaan besar tersebut akhirnya dibuat sebuah sistem pemilihan umum, pemungutan suara adalah produk utama dari demokrasi untuk mengumpulkan keinginan mayoritas rakyat. Ujung-ujungnya mayoritas lah yang memiliki hak untuk berkuasa, memiliki hak untuk membuat kebijakan dan paling banyak memperoleh keuntungan dari setiap keputusan yang dibuat.

Bila mempelajari demokrasi, kita akan sering menemukan kata HAK jauh lebih banyak dari pada kata KEWAJIBAN. Secara pribadi saya baru menemukan SATU kewajiban hakiki dari demokrasi, yaitu wajib menghormati keputusan yang diambil oleh mayoritas.

Saya melihat ini adalah kelemahan paling mendasar dari demokrasi, yaitu keputusan diambil berdasarkan keinginan rakyat, tapi karena keinginan rakyat terlalu banyak, maka dilakukan pemungutan suara, dan mayoritas yang menang. Namun hasilnya haruslah mengakomodasi minoritas. hal ini menjadi lucu, aneh, penuh dengan ambiguitas. Misalkan sebagian rakyat menghendaki kenaikan harga BBM, sebagian lagi menolak. Lalu voting yang menang adalah tidak naik, bagaimana caranya mengakomodasi keinginan rakyat yang ingin naik harga??????

Hal tadi sering menjadi duri dalam pelaksanaan pemerintahan demokrasi. Saya melihat sering kali minoritas lebih ingin menguasai daripada mayoritasnya. Atas nama persamaan hak, kadang yang harus sering mengalah adalah mayoritas, seolah lupa pada kodrat sebagai minoritas dalam demokrasi adalah hanya sebagai follower dan bukan sebagai trendsetter. 

Demokrasi modern muncul pertama kali di Prancis sebagai akibat dari kemarahan rakyat terhadap kesewenang-wenangan monarki. Sebagai tempat lahirnya demokrasi, prancis seharusnya menjadi referensi utama tentang kehidupan berdemokrasi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Prancis yang nota bene negara demokratis yang sekuler dan ibukotanya sebagai pusat mode dunia, malah melakukan penjegalan terhadap kebebasan warganya dalam berpakaian. Hal umum ada wanita nyaris telanjang di jalanan kota Paris, tapi kenapa yang ingin berjilbab justru dilarang?

...... (bersambung) 





03 October 2014

Ulah Bangga Jadi Urang Sunda

Maaf bila judul posting saya lagi-lagi diskriminatif. Tapi tunggu dulu, ini masalah besar, masalah punah atau lestarinya sebuah budaya, yaitu budaya sunda.

Sebuah kebudayaan muncul dari mengkristalnya hasil daya, pikir, karsa, dan karya sebuah masyarakat. Dan salah satu komponen budaya itu adalah bahasa.

Bahasa sunda sebagai salah satu bahasa dengan tingkat tata bahasa yang cukup rumit, agaknya mulai kehilangan cahayanya. Mulai redup digempur arus modernisasi, globalisasi, urbanisasi, dan alayisasi. Saya yang pada tahun 2004 harus memaksakan menggunakan bahasa sunda loma pada masyarakat di sekitar Cikarang Selatan, kini harus belajar bahasa Jawa di tempat yang sama dengan 10 tahun yang lalu.

Bukan itu saja. Pemakain kata-kata serapan juga makin merusak keindahan dan keagungan bahasa sunda.

Hal paling aneh justru terjadi di ibu kota provinsi urang sunda. Beberapa teman yang dari CV nya tidak pernah ngumbara  keluar kota Bandung. Mereka yang medok logat sunda khas Bandungnya sudah tingkat dewa, ternyata menolak diajak ngobrol menggunakan bahasa sunda. "Ah, jangan pake sunda lemes atuh, bisi tipaletot"

Ngamumule bahasa ini tidak sulit, cukup aplikasikan saja dalam kehidupan kita. Seperti apa yang dilakukan Ceu Popong Otje Djundjunan dalam sidang DPR 1-2 Oktober 2014 lalu. Bila kita tidak yakin pada 100% kemampuan kita berbahasa sunda, maka cukup sisipkan saja sebanyak mungkin kosa kata yang kita ketahui dalam ucapan sehari-hari. Yang terpenting adalah membiasakan diri dengan bahasa  sunda.
.................................
.................................

Pada akhirnya kita akan menemukan bahwa melestarikan budaya itu sama sekali tidak sulit, terlebih pada bahasa, yang konon setiap hari ada 1 kata dalam bahasa sunda yang hilang baik karena banyaknya  urang sunda yang meninggal dunia, atau karena barang/ sifat dari kata tersebut sudah tidak terpakai lagi seperti song-song dan etem.

Tidak ada kata sulit untuk menjadi urang sunda, ulah bangga jadi urang sunda

02 October 2014

Reueus ka Ceu Popong

Kehilangan kesempatan melihat secara langsung sidang paripurna DPR-RI, seperti baru sekarang merasa penyesalan yang begitu besar, apa lagi sidang tersebut dipimpin oleh Ceu Popong, tokoh Sunda yang tetap nyunda di depan jutaan pasang mata di seluruh dunia. 

Sempat tinggal 5 tahun di Bandung, membuat saya mengenal beberapa tokoh Sunda, yang awalnya sudah pernah saya dengar, maupun yang tidak pernah saya dengar. Ceu Popong salah satunya, Istri mantan Bupati Bandung periode 1971-1976 ini selalu menghiasi salah satu tv lokal bandung dalam program Ngawangkong Sareng Ceu Popong (Ngobrol bersama Ceu Popong). 

Saya masih ingat betul tayangan pertama yang saya tonton adalah tema tentang Bupati-bupati Bandung sejak jaman Belanda sampai Dada Rosada (saat itu). Acara tersebut menjadi sangat menarik bagi saya karena beliau selalu memasukkan kalimat-kalimat sunda yang seringkali asing bagi saya yang besar di Bekasi. 

Tayangan rekaman sidang DPR-RI yang saya lihat cuplikannya di KompasTV tadi pagi lah yang membuat saya sangat merasa menyesal tidak melihatnya secara langsung. Saya tidak peduli akan apa yang dilakukan para anggota DPR yang lain, yang saya sesali adalah tidak melihat secara langsung gaya kepeminpinan wanita bergelar Doktor (HC) alumnus Pendidikan Bahasa Sunda IKIP Bandung (sekarang UPI) ini. Saya rindu melihat para inohong sunda bisa menjadi pemimpin, saya rindu logat sunda mendunia seperti logat para serdadu  Majapahit, .... maaf, saya terlalu Chauvinist....
berikut cuplikannya untuk anda.




Sebagai salah satu wanita yang paling lama berkiprah di DPR-RI (5 Periode), saya kelak akan sangat mendukung bila beliau diangkat menjadi Pahlawan Nasional

01 October 2014

Inspirasi atau Menduplikat

Dalam dunia ilmu pengetahuan, menulis merupakan sebuah kewajiban bagi setiaap orang yang memutuskan untuk mengabdikan hidupnya bagi dunia ini. Penulisan kata, frase, kalimat, atau paragraf yang diambil dari tulisan orang lain, wajib hukumnya untuk menyesuaikan karya tulis kita sesuai kaidah yang berlaku.

Namun untuk dunia hiburan, kadang sulit membedakan mana menduplikat, mana mengispirasi. Yang lebih aneh lagi, kadang tidak ada yang mengakui bahwa mereka terinspirasi oleh karya orang lain.

Berikut beberapa contoh karya lagu yang isinya terinspirasi/ menduplikat karya orang lain.

PACAR LIMA LANGKAH  VS  KABOGOH JAUH
     (Uut Permatasari)                     (H.Darso (alm.))

Boga kabogo jauh
Mentas laut leuweung gunung
Tapi apel teu bingung
Cukup hallo na telepon

Pacarku memang dekat lima langkah dari rumah
Tak perlu kirim surat sms juga gak usah
Kalau rindu bertemu tinggal nongol depan pintu
Tangan tinggal melambai sambil bilang hello sayang

 
Kuring di pulau jawa
Manehna pulau sumatera
Lamun malam mingguan
Mojok via SMS-an
 
Duh aduh memang asik punya pacar tetangga
Biaya apel pun irit gak usah buang duit
Tak ada malam mingguan malam apapun sama
Tiap hari berduaan merenda cinta yang mesra


Jelema palinter
Dunya beuki maju
Najan urang pajauh
Bisa ngobrol unggal waktu
Tidak usah ditelpon kalau kangen langsung jalan
Gak pake smsan lima langkah langsung nempel
Pacarku memang dekat lima langkah dari rumah
Tak perlu kirim surat sms juga gak usah

 
Tiap SMS-an atawa nelepon
Teu jadi pikiran
Kajeun pulsa kabobolan
Nu penting mah bisa ngobrol jeung manehna
Duh aduh memang asik punya pacar tetangga
Biaya apel pun irit gak usah buang duit
Tak ada malam mingguan malam apapun sama
Tiap hari berduaan merenda cinta yang mesra
 
Boga kabogoh jauh
Meuntas laut leuweung gunung
Tapi apel teu bingung
Cukup hallo na telepon…
Pacarku memang dekat lima langkah dari rumah
Tak perlu kirim surat sms juga gak usah
Kalau rindu bertemu tinggal nongol depan pintu
Tangan tinggal melambai sambil bilang hello sayang


Posting gak penting....hahahahaha... tapi lagunya Uut tampak pelit syair, cuma 3 bait

Nah nemu lagi .... Antara lagu milik Sheila on 7 dan Naff band.

HINGGA UJUNG WAKTU (Sheila on7)     VS    AKHIRNYA KU MENEMUKANMU

Serapuh kelopak sang... mawar...
Disapa badai... berselimutkan gontai...

Saat aku... menahan sendiri
Diterpa... dan luka oleh senja...

Semegah sang mawar di... jaga...
Matahari pagi... bermahkotakan embun...

Saat engkau... ada disini
Dan pekat... pun berakhir sudah...

Reff : 
Akhirnya aku menemukanmu...
Saat ku bergelut dengan waktu...akhirnya ku menemukanmusaat hati ini mulai meragu
Beruntung aku menemukanmu...
akhirnya ku menemukanmusaat raga ini ingin berlabuh
Jangan... pernah berhenti... memilikiku...
Hingga ujung... waktu...
ku berharap engkau lahjawaban sgala risau hatikudan biarkan dirikumencintaimu hingga ujung usiaku
Setenang hamparan samudra...
Dan tuan burung camar... tak henti bernyanyi...

Saat aku... berkhayal denganmu
Dan janji... pun terukir sudah...

Reff : 

Jika kau menjadi istriku nanti...
Pahami aku... saat menangis...
Jika nanti ku sanding dirimuMiliki aku dengan segala kelemahanku
Saat kau menjadi istriku nanti...
Jangan... pernah berhenti... memilikiku...
Hingga ujung... waktu...
Dan bila nanti engkau di sampingkuJangan pernah letih tuk mencintaiku
mencintaimu hingga ujung usiaku

Jika kau menjadi istriku nanti...
Pahami aku... saat menangis...
Jika nanti ku sanding dirimuMiliki aku dengan segala kelemahanku
Saat kau menjadi istriku nanti...
Jangan... pernah berhenti... memilikiku...
Hingga ujung... waktu...
Dan bila nanti engkau di sampingkuJangan pernah letih tuk mencintaikumencintaimu hingga ujung usiaku