08 January 2018

Golongan Darah Langka, Bencana dan Berkah



Di bumi, banyak spesifikasi penggolongan darah manusia. Yang paling umum di Indonesia adalah A-B-0 dan rhesus.

Dari 4 golongan darah A-B-0, ada 10 peluang pernikahan golongan darah antara suami dan istri, yaitu:
1. A - A
2. A - B
3. A - AB
4. A - 0
5. B - B
6. B - AB
7. B - 0
8. AB - AB
9. AB - 0
10. 0 - 0

Keturunan (anak) dari pernikahan tersebut akan memiliki 28 kemungkinan golongan darah. Dan dari 28 kemungkinan itu, hanya 4 anak yang mungkin akan memiliki golongan darah AB.

Misal, kita buat penelitian dengan mencari 10 pasangan dengan kondisi golongan darah di atas, lalu nanti kita periksa golongan darah anak pertama mereka. Kemungkinannya ada anak yang memiliki darah golongan AB paling banyak hanya 4/28 atau 1/7 nya saja. Itu maksimal ya, bahkan minimalnya bisa kosong, tidak ada anak dengan golongan darah AB.

Dari sedikit orang dengan golongan darah AB tersebut, tentu saja orang yang memenuhi syarat dan mau untuk secara rutin mendonorkan darahnya juga semakin sedikit. Belum lagi bila syarat Rhesus tertentu harus disematkan dalam syarat permintaan labu darah.

Efeknya, saat seseorang dengan golongan darah AB Rhesus tertentu, akan sangat sulit bagi keluarga pasien mencari stok darah baik di PMI maupun pendonor yang cocok karena kelangkaan tadi.

Solusi paling mudah adalah membuat sebuah sistem informasi, dimana golongan darah dan rhesus semua orang terdata dengan baik. Lalu digabungkan dengan data KTP elektronik dan data peserta BPJS. Hal ini hanya bisa terlaksana bila ada keinginan yang kuat dari Pemerintah.

Solusi pribadi bagi kita adalah sesegera mungkin melakukan pemeriksaan golongan darah masing-masing, lalu mencari dan membuat daftar orang-orang yang memiliki golongan darah yang sama untuk kondisi darurat di masa yang akan datang.

Lalu, anjuran kepada rekan-rekan semua, dengan golongan darah apapun untuk secara rutin mendonorkan darahnya 3-4 kali setahun. Agar kondisi stok darah di UTD PMI tetap terjaga dan bisa membantu setiap kondisi darurat dari orang yang membutuhkan. Insya Allah, walaupun masih ada yang membid'ahkan donor darah, membantu saudara kita sesama manusia pasti memiliki nilai kebaikan. Hanya Tuhan yang kelak membalasnya.