Antara kuliah dengan sekolah bisa dikatakan tidak ada
perbedaan, Kuliah memiliki jadwal tatap muka, mengerjakan tugas, ada UTS, UAS,
dan Ujian Komprehensif / Ujian negara. Mirip dengan di sekolah yang mewajibkan
kita hadir di sekolah diwaktu tertentu, mengikuti proses KBM di kelas,
mengerjakan tugas, UTS dan UAS. Pada akhirnya bertemu Ujian Nasional (UN)
Perbedaan yang paling besar antara sekolah dengan kuliah ada
pada pembuatan tugas akhir. Beberapa
sekolah memang ada juga yang menuntut siswanya mengerjakan tugas akhir, tetapi
hal tersebut hanya sebagai pelengkap nilai yang sudah ada, bukan menjadi faktor
utama untuk menyelesaikan pendidikan.
Tugas akhir memang berbeda-beda jenis dan persyaratannya
tergantung pada jurusan dan kebijakan tiap Sekolah Tinggi / Universitas. Untuk
jurusan teknis, biasanya tugas akhir harus berupa laporan lengkap dari sebuah
pengembangan produk/ alat baru. Bagi jurusan sain, biasanya menyusun sebuah uji
coba laboraturium, kemudian membuat laporannya. Nah untuk jurusan ilmu sosial
seperti ekonomi, politik, pendidikan , dan budaya, akan lebih dijuruskan kepada
membuat laporan interaksi dengan orang banyak. Misalkan membuat laporan tentang
pengaruh naiknya harga BBM bagi warga di sebuah desa, dll.
Khusus untuk bahasa dan sastra, tugas akhir ini biasanya
membahas secara detail sebuah topik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,
seperti penggunaan bahasa di kehidupan anak sekolah, pemakaian bahasa pada
iklan, dll.
Memulai sebuah skripsi adalah hal yang sangat berat, bukan
berat mengerjakannya, tapi berat memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Sama
hal nya dengan orang yang di ajak Camping, belum berangkat aja sudah pusing
mikirin segala perbekalan dan kondisi alam.
Hal yang paling mudah adalah dengan mencari dan menemukan masalah.
Mari kita fahami dulu apa itu masalah. Di buku sosiologi SMA, dikatakan masalah
adalah sebuah kenyataan yang terjadi tetapi tidak sesuai dengan keinginan dan
harapan. Masalah ini bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Tapi, bisa juga
kita temukan di kehidupan kampus. Caranya adalah dengan mendengarkan teori yang
dikatakan oleh dosen, kemudian kita fikirkan bagaimana realitasnya di lapagan. Kalau
kita menemukan ada yang tidak sesuai dengan perkataan dosen tadi, itu adalah
sebuah petunjuk dari suatu masalah, walaupun perbedaan itu sifatnya lokal atau
tidak semuanya seperti itu. Misalkan, kata dosen, mahasiswa yang rajin belajar
dan masuk kuliah, akan jadi mahasiswa berprestasi. Ternyata saya yang rajin,
tidak berpresstasi. Nah, berarti ada masalah dalam diri kita yang menghambat
realisasi teori rajin pangkal pandai tersebut. Hal itu bisa kita teliti lebih
jauh dengan mencari teori-teori yang membuat orang sukses, atau yang membuat
orang gagal dalam belajar.
Carilah masalah tersebut sejak awal-awal kita kuliah, catat,
dan mulailah mengumpulkan tulisan yang menjelaskan cara menyelesaikan masalah
tersebut. Dengan banyaknya masalah yang kita temukan dan kita catat, maka akan
menambah pilihan dan mempermudah kita dalam memulai skripsi. Percayalah,
pekerjaan yang sudah pasti, akan lebih mudah dikerjakan daripada pekerjaan yang
belum tau harus memulainya dari mana. Sama seperti orang sakit, kalau sudah tau
di mana sakitnya, maka kita bisa langsung pergi ke dokter yang tepat, tapi kalau
tidak jelas sakitnya, maka kita akan malas berobat karena harus pergi ke
beberapa dokter hanya untuk mendeteksi di mana letak masalah sakit kita ini.
Selamat bekerja, semoga lancar dan cepat lulus. Silahkan
bila ingin share masalah bisa tinggalkan komentar.
1 comment:
Nice Post Jangan Lupa Kunjungi Kembali Blog Saya https://jasaskripsidisurabaya.wordpress.com/
Post a Comment