25 January 2012

Keanehan Negeri Ini

Bukan bermaksud untuk merendahkan negara sendiri, tapi memang ada beberapa hal yang aneh dengan negeri ini. Memang tulisan seperti ini sudah banyak dibahas, bahkan di RCTI ada segmen khusus di acara beritanya bertajuk "Hanya di Indonesia". Ini hanya masalah sudut pandang lagi, tentang apa yang saya lihat dan rasakan sehari-hari.

1. Paling Pintar Berkomentar
Saya tidak pernah meneliti sejak kapan orang Indonesia mulai pintar berkomentar, karena selama ini berprofesi sebagai seorang guru di SMA, anak-anak paling tidak bisa berkomentar yang pintar, hanya bisa nyeletuk atau copy paste dari yang lain.
Coba saja perhatikan kalau anak TK di Indonesia suruh berkomentar, mereka akan menggoyang-goyangkan badannya sambil bersembunyi diketiak ibunya sambil menunggu instruksi/ contekan jawaban dari ibunya.
Namun sepertinya hal ini dimulai sejak tumbangnya Orde Baru, karena banyak acara TV dan Radio yang mengizinkan penonton dan pendengarnya untuk berkomentar. Mulai yang paling lugu, sampai yang merasa dirinya paling tahu. coba saja saat Belanda kalah di final Piala Dunia, semua orang merasa paling tahu kondisi kesebelasan Belanda. Atau pada saat Xenia menyeruduk 12 orang penghuni halte bus, semua berkomentar seolah-olah sebagai pengacara atau minimal mahasiswa jurusan hukum. Serba tahu akan hukum, bahkan bisa berprofesi sebagai anggota MK yang bisa mengubah hukum.

2. Merasa asing bila taat aturan
Coba jawab dengan jujur. Kalau aturan memakai helm bagi pengendara motor dicabut, anda masih mau pakai helm ga kalau cuma naik motor "ke depan" membeli naso goreng?
Hampir di semua aspek kehidupan, sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia akan mencari celah untuk melanggar aturan. Ikutan demo anti KKN, tapi ngurus KTP kalo nyogok bisa cepet ya nyogok aja, masukin akan sekolah kalo bisa nyogok ya mending nyogok aja. Ikutan test CPNS kalo bisa nyogok ya nyogok aja nanti tinggal ngegadein SK ke BPD, beresssss.

3. Takut untuk Jujur
4. Anti-Antri
5. Tidak kenal Tempat Sampah
6. Asal Jadi

Udah dulu ah, cape.... nanti diedit lagi

No comments: