05 December 2017

Reuni 212: Sekedar Pengingat Bagi Peserta dan Penentang

Alhamdulillah, apa yang diharapkan dari perjuangan panjang yang puncaknya terjadi pada aksi Damai 2 Desember 2016 (212) akhirnya terkabul.
Lalu kemudian diikuti aksi lanjutan yaitu reuni, ajang silaturahim, yang mempertemukan kembali para pejuang 212 untuk bertemu kembali.

Namun, sebagai manusia kita tidak bisa lepas dari kuasa Tuhan, dan kepastian akan pertanggungjawaban kelak.

Berikut 10 pertanggungjawaban yang harus kita siapkan:

1. yang bilang reuni 212 dihadiri 7,5juta orang, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

2. yang bilang reuni 212 dihadiri 30.000 orang, juga pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

3. yang hadir, ikut kegiatan, ikut sedekah, ikut sholawat, dengar tausiah, dan ikut sholat berjamaah di reuni 212 , juga pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

4. yang gak bisa hadir, tapi ngebet banget ingin hadir dan ikut semua acara di reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

5. yang gak ingin hadir, tapi dalam hati mendukung reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

6. yang gak ingin hadir, sambil ngejek dalam hati acara reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

7. yang gak igin hadir, sambil ngejek lewat tulisan di media sosial tentang acara reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

8. yang gak ingin hadir, sambil ngejek lewat video, sengaja cari angel yang jelek, lalu diupload ke media sosial buat menyudutkan acara reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

9. yang gak ingin hadir, sambil teriak-teriak melarang orang lain ikut perpartisipasi dalam reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat;

10. yang gak ingin hadir, sambil menggunakan jabatan, kekuatan, pengaruh, kekayaan, dll menentang, mencegah, dan mencoreng agar citra buruk tercipta dari acara reuni 212, pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.

Pertanggungjawaban pada akhirnya akan menentukan apa yang akan kita peroleh. Seorang mahasiswa mempertanggungjawabkan Skripsinya, dia akan menjadi sarjana. Seorang pembunuh mempertangjawabkan dakwaannya, dia akan menjadi narapidana.

Silahkan kita bertindak. Tuhan memberi keleluasaan pada manusia untuk memilih dan berkehendak sesuai keinginannya. Tapi, jangan lupa bahwa itu semua pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.

BCM, 5 Des 2017


No comments: