09 October 2007

Allah Tidak Pernah Malu

ALLAH TIDAK PERNAH MALU

SUNGGUH Allah tidak pernah merasa malu dan terhina memakai makhluknya sebagai bahan pelajaran bagi ummat manusia. Setidaknya kayak gitu Istilah yang bisa saya pakai untuk menggambarkan kejadian lucu, dan mampu membuat beberapa orang menangis.

BEGINI ceritanya.
Beberapa hari yang lalu, di sebuah Masjid di jalan Geger Kalong Girang yang mungkin di kelurahan Isola - Bandung adalah yang paling terkenal ke seluruh dunia, di malam 27 Ramadhan yang lalu, disaat ratusan orang berkumpul menantikan malam seribu bulan.
Sejak pukul 01.00 beberapa kali jamaah akhwat di lantai atas berteriak, tapi karena tertutup hijab, ya jamaah pameget cuman bisa menebak ada apa gerangan, bahkan beberapa orang (termasuk penulis) berbisik ” Sssstttt.....!!!” pasti ibu-ibu yang baru bangun kebelit pipis dan jatuh menimpa jemaah lain karena lulungu keneh.

TEPAT pukul 01.45 beberapa panitia berupaya keras membangunkan para peserta i’tikaf dengan pengeras suara, walaupun dengan suara yang lemah lembut untuk menjaga kesucian masjid (semoga Allah mencatat niat dan tindakan mereka sebagai amal shaleh). Beberapa kali diminta untuk bangun, para jamaah pria malah semakin pulas. Mungkin (wa’Allah hu a’lam) panitia tadi berdoa memohon pertolongan Allah agar jamaah semuanya bisa segera bangun karena mereka tetap ngeyel ga mau bangun. Karena pukul 02.00 seseuai jadwal, Qiyyamul laill harus segera dimulai.

KEMUDIAN terlihat sebuah benda seperti dompet hape bludru warna hitam melayang dari lantai atas, mungkin sekitar 2 meter 83,75 Cm tingginya dari lantai utama masjid tepat jatuh di shaff ke dua dari depan. Semua orang disekitar dompet itu murag, reflek langsung bangun dari duduknya

”Lho, koq sama gituan aja takut?!!”

Ternyata bukan dompet bludru atau mikropon yang loncat tadi, tapi seekor tikus got bin santung berlari ke arah mimbar, kemudian oleh seorang jamaah digebahkeun, lari ke sebelah kanan barisan, lalu masuk ke dalam sebuah tas hitam, mungkin karena takun campur jijik, yang punya tas menendang tasnya. Si tikus kembali lari ke sebelah kiri masjid. Karena merasa terkepung, si tikus kembali ke tengah masjid dan masuk ke dalam celana panjang seorang jamaah yang sedang tahajjud (semoga Allah menerima kekhusu’annya) yang poek jiga di guha. Jamaah itu dengan tenang bangkit dan ngagibrigkeun celananya dan sang tikus kembali ke mimbar di depan. Beberapa orang jamaah berkata ”oy tangkep oy” dan akhirnya berhasil di tangkap oleh salah satu pengurus masjid.

KABAYANG teu gimana keadaan masjid waktu itu, asa di stadion siliwangi waktu Mr. X dan Mr. Y meminta Bobotoh membuat ombak manusia (wave man) saat Beckham.......enga mencetak gooooollll.

KU Alloh mah ngan ku beurit, kabeh hudang. Dia tidak pernah malu memerintahkan tikus yang menurut kita jorok untuk loncat ke tengah jamaah yang asyik tidur padahal itu malam yang menurut banyak ulama paling diyakini sebagai malam lailatul Qodr.

TAK ada satu orang pun yang tertawa malam itu, bahkan beberapa orang bersujud dan memuji Kesucian Allah, bahkan sampai menangis tersedu malu akan teguran dari Allah karena merasa diri kita semua lalai. Saya sendiri malu karena telah Su’udzon kepada jamaah akhwat yang selalu ribut. Ternyata saya juga sama saja berteriak ketika si tikus tadi hampir mampir ke dalam celana panjang saya.

ALLAH tidak membunyikan guntur, atau menjatuhkan meteor ke atap masjid, tidak pula menggoyang dengan gempa, tapi hanya dengan menjatuhkan seekor tikus, Sang Maha Pencipta menegur ummatnya yang sungguh-sungguh berniat mencari ridho-Nya.

SEMOGA semua ummat Islam di seluruh dunia mendapatkan malam paling mulia ini, dan menghidupkannya dengan ibadah yang paling utama. Semoga Allah meberikan kita kemenangan di bulan ramadhan ini, dan meminjamkan lagi kita umur barang 1 tahun lagi agar malam-malam mulia itu bisa kita rasakan kembali nikmatnya. Amiiin

No comments: